PANDEGLANG - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengimplementasikan pendekatan baru yang lebih holistik dalam menjalankan mandat pencegahannya, yaitu dengan secara aktif terlibat dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Langkah strategis ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk bersama-sama membangun Desa Siapsiaga.
Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa kolaborasi ini dilandasi pemahaman mendalam bahwa akar masalah radikalisme dan terorisme sering kali bersumber pada kerapuhan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, upaya pencegahan tidak mungkin hanya mengandalkan pendekatan keamanan semata, tetapi harus diiringi dengan pembangunan yang menciptakan keadilan dan kesejahteraan.
"Sinergi pertahanan keamanan dalam pencegahan terorisme. Dalam hal ini kita melaksanakan kesiapsiagaan nasional melalui pemberdayaan masyarakat dengan kita bentuk desa siapsiaga," ujar Eddy Hartono dalam Workshop Pemberdayaan Ekonomi Kolaboratif di Desa Muruy, Pandeglang. Pernyataan ini menandai pergeseran paradigma penting dari institusi penegak keamanan nasional.
Baca Juga: Karier Politik Ardito Wijaya: Dua Kali Menang Pilkada Hingga Akhirnya Ditangkap KPK
Lokus pertama implementasi strategi ini adalah Desa Muruy di Kabupaten Pandeglang, di mana masyarakat didampingi untuk mengembangkan usaha pengolahan limbah PLTU menjadi paving block. BNPT melihat bahwa kegiatan produktif yang memberikan penghidupan layak dapat mengisi waktu luang pemuda dengan hal-hal positif, membangun rasa percaya diri komunitas, dan memperkuat kohesi sosial, yang pada akhirnya menciptakan lingkungan yang tidak subur bagi penyebaran paham radikal.
Menteri Desa, Yandri Susanto, menyambut baik pendekatan kolaboratif ini. Ia menyatakan bahwa kemitraan dengan BNPT memberikan perspektif baru dalam pembangunan desa, di mana aspek ketahanan dan keamanan masyarakat menjadi bagian integral yang tidak terpisahkan. Desa yang kuat secara ekonomi, menurutnya, adalah desa yang juga kuat dalam mempertahankan identitas dan nilai-nilai kebangsaan.
Dukungan Menteri Yandri diwujudkan dalam komitmen konkret untuk membeli produk paving block hasil olahan masyarakat Muruy dan mendorong jajarannya untuk melakukan hal serupa. Langkah ini diharapkan memicu permintaan pasar yang stabil, sehingga usaha masyarakat dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Program Desa Siapsiaga juga mencakup pengembangan peternakan domba Dorper, menunjukkan komitmen untuk membangun ketahanan ekonomi yang multi-sektor. Diharapkan, dengan adanya beberapa pilar usaha, kemandirian ekonomi desa akan semakin tercapai, sekaligus memperkecil kerentanan terhadap pengaruh eksternal yang tidak diinginkan.
Kolaborasi BNPT dan Kemendes PDTT ini diharapkan menjadi model nasional yang dapat diadaptasi di berbagai daerah rawan. Pendekatan yang mengintegrasikan dimensi keamanan, kemanusiaan, dan pembangunan ekonomi ini diyakini bukan hanya efektif mencegah terorisme, tetapi juga berkontribusi langsung pada percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat desa.