Istimewa

Pengurangan Penggunaan Batubara, Perluasan Pemanfaatan Limbah Uang Kertas Sebagai Sumber Energi Di PLTU

Jumat, 13 Des 2024

Penggunaan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) untuk cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) semakin diperluas. 

Inisiatif ini bertujuan untuk menekan penggunaan batubara di PLTU, sejalan dengan prinsip waste to energy.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen dalam mendukung transisi energi yang sejalan dengan upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Kolaborasi antara PLN IP dan Bank Indonesia dalam program konversi limbah menjadi energi merupakan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan, ujar Edwin dalam keterangan resminya pada Rabu (11/12/2024).

LRUK diharapkan dapat digunakan sebagai bahan campuran energi primer untuk PLTU melalui program cofiring, yang akan membantu mengurangi emisi karbon serta berfungsi sebagai pendorong hijau dalam mempercepat transisi energi di Indonesia.

Edwin menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya bertanggung jawab dalam penyediaan pasokan listrik yang andal, tetapi juga aktif mendukung transisi energi yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan inovatif.

"Saat ini terdapat 20 unit PLTU yang telah beroperasi dengan program cofiring biomassa pada tahun 2024, dan kami berharap kerjasama ini akan meningkatkan jumlah tersebut di tahun-tahun mendatang. Program ini merupakan bagian dari dukungan kami terhadap transisi energi menuju NZE 2060," jelas Edwin.

Kerja sama ini akan diperkuat di seluruh area operasional kantor Bank Indonesia, serta akan ada tindak lanjut dalam pelaksanaan kerjasama pemanfaatan LRUK antara Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPWDN) Bank Indonesia dan seluruh PLTU yang dimiliki oleh PLN Indonesia Power.

Sebelumnya, pemanfaatan LURK untuk energi primer di PLTU telah dilaksanakan di PLTU Jawa Tengah (Jateng) 2 Adipala yang terletak di Cilacap, PLTU Bengkayang, dan PLTU Asam-Asam.

Di sisi lain, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim, menyatakan bahwa Bank Indonesia berkomitmen untuk menerapkan prinsip Go Green dalam setiap tahap pembuatan, peredaran, dan pemusnahan uang.

Komitmen ini tercermin dalam penggunaan kertas, tinta, proses pencetakan, dan sistem keamanan yang ramah lingkungan, sehingga menjadikan kerja sama dengan perusahaan yang memiliki visi serupa sebagai pilihan yang tepat untuk menjaga kelestarian lingkungan.

"Limbah Racik Uang Kertas yang kami hasilkan memiliki kandungan biomassa yang tinggi dan ketika dibakar menghasilkan api berwarna biru. Melalui pengujian kandungan dan komposisi bersama Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN), LRUK ini terbukti tidak mengandung limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3), sehingga sangat aman," jelas Marlison Hakim.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.