Kementerian Agama Aceh Mengkampanyekan Gerakan Membaca Al Quran Selama 15 Menit Sebelum Memulai Kegiatan Belajar

Kementerian Agama Provinsi Aceh mengimbau seluruh sekolah dan madrasah di wilayah tersebut untuk terus mempromosikan program Gerakan Tuntas Baca Quran (Getba) dan kegiatan membaca Al Quran selama lima belas menit (Limit) sebelum memulai proses belajar mengajar.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Aceh, Azhari, pada hari Rabu, menyatakan bahwa program ini sangat penting untuk membentuk generasi masa depan Aceh, sehingga pihak sekolah perlu memastikan bahwa pelaksanaan program Getba dan Limit Quran berjalan dengan baik.

"Pimpinan sekolah juga harus memantau pelaksanaan program Getba dan Limit mengaji sebelum kegiatan belajar dimulai," ujarnya di Banda Aceh.

Program yang diinisiasi oleh Kementerian Agama ini mewajibkan semua siswa untuk memulai kegiatan sekolah dengan membaca Al Quran selama 15 menit sebelum proses belajar mengajar dimulai.

Ia menjelaskan bahwa Limit adalah singkatan dari lima belas menit membaca Al Quran. Ini bukan berarti membatasi waktu membaca Al Quran, melainkan sebuah inisiatif untuk mendorong generasi muda agar lebih gemar membaca Al Quran, baik di sekolah umum maupun di madrasah.

“Selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, siswa-siswa kita akan memegang Al Quran dan membacanya secara bersama-sama,” tambahnya.

Ia menambahkan bahwa Limit membaca Al Quran merupakan pengembangan dari program Getba Quran yang telah diluncurkan oleh Kemenag Aceh bersama Pemerintah Aceh pada tahun 2022, dan diterapkan di semua tingkat pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga sederajat.

Sama halnya dengan Getba Quran, program Limit membaca Al Quran ini juga telah diluncurkan di berbagai daerah bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota.

“Kami berharap bahwa setiap siswa yang lulus dari jenjang pendidikan tidak ada lagi yang tidak mampu membaca Al Quran,” tuturnya.

Tag: Banda Aceh Gerakan Membaca Al Quran Kementerian Agama Aceh