Microsoft telah mengambil keputusan untuk tidak lagi menempati posisi pengawas atau pengamat non-voting di dewan direksi perusahaan kecerdasan buatan OpenAI. Menurut laporan dari Tech Crunch pada hari Rabu, Microsoft menyatakan bahwa OpenAI telah mencapai kemajuan yang memuaskan dalam bidang teknologi kecerdasan buatan (AI). Karena itu, Microsoft kini yakin dengan arah kebijakan yang diambil oleh perusahaan yang dipimpin oleh Sam Altman. Di sisi lain, OpenAI juga mengumumkan bahwa tidak akan ada pengganti untuk posisi pengawas di dewan direksi perusahaan setelah kepergian Microsoft. Kami mengucapkan terima kasih kepada Microsoft atas kepercayaannya terhadap Dewan Direksi dan arah perusahaan. Kami berharap dapat melanjutkan kemitraan yang sukses ini," ujar OpenAI dalam pernyataannya. Diketahui, Microsoft menjadi pengawas direksi perusahaan OpenAI setelah Sam Altman dipecat dan kemudian dipekerjakan kembali oleh OpenAI pada tahun lalu. Selain itu, perusahaan tersebut juga merombak formasi dewan direksi dengan mengganti semua anggotanya kecuali CEO Quora Adam D'Angelo. Formasi baru dewan direksi OpenAI terdiri atas mantan co-CEO Salesforce Bret Taylor, mantan Menteri Keuangan Amerika Serikat Larry Summers, CEO Instacart Fidji Simo, mantan EVP Sony Corp Nicole Seligman, mantan CEO Bill and Melinda Gates Foundation Dr. Sue Desmond-Hellmann, mantan kepala Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat Paul Nakasone, dan Sam Altman serta D’Angelo. Sejak perombakan dewan direksi OpenAI tahun lalu, sejumlah peneliti seperti Andrej Karpathy dan Ilya Sutskever memutuskan hengkang dari perusahaan tersebut. Setelah keluar dari OpenAI, Sutskever mendirikan perusahaan baru bernama Safe Superintelligence Inc. (SSI) yang berfokus pada peningkatan keamanan AI. Meskipun Microsoft telah meninggalkan posisi pengawas, perusahaan ini masih menguasai 49 persen saham OpenAI setelah menggelontorkan investasi hampir 13 miliar dolar AS.