Periksa Saham Emiten Yang Direkomendasikan Analis Di Tengah Penurunan Sektor Pertambangan

Selasa, 06 Mei 2025

Sektor pertambangan mengalami pertumbuhan negatif terhadap produk domestik bruto pada kuartal I/2025, yang merupakan yang terendah dibandingkan sektor lainnya. Dengan adanya penurunan pertumbuhan ini, bagaimana prospek emiten-emiten tambang di tahun 2025? Analis dan VP Head of Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, berpendapat bahwa penurunan pertumbuhan di sektor pertambangan pada kuartal I/2025 disebabkan oleh melemahnya permintaan global, terutama dari China. "Melemahnya permintaan ini menekan harga komoditas global, seperti harga batu bara yang turun 0,9% dan harga bijih logam yang turun 11,8%, yang dipicu oleh pemeliharaan pada tambang tembaga dan emas di Papua," ujar Audi pada hari Senin (5/5/2025). Audi menambahkan bahwa tahun ini sektor pertambangan akan cenderung menghadapi tantangan, seiring dengan potensi berlanjutnya penurunan harga komoditas. Namun, di sisi lain, beberapa komoditas pertambangan masih menunjukkan daya tarik, seiring dengan tingginya permintaan, seperti emas. "Harga emas masih berada di level tertinggi dan berpotensi untuk terus meningkat seiring dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga," kata Audi.

Sementara itu, Audi memperkirakan bahwa harga tembaga dan batu bara akan cenderung stabil, sejalan dengan proyeksi konsumsi di China yang diperkirakan akan melambat pada tahun 2025. Audi merekomendasikan saham ANTM dan AMMN di sektor pertambangan. Untuk saham ANTM, Audi memberikan rekomendasi trading buy dengan target harga sebesar Rp2.600. Sedangkan untuk AMMN, rekomendasi trading buy diberikan dengan target harga Rp8.500 per saham. Sebagai tambahan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal I/2025, pertumbuhan sektor pertambangan memberikan kontribusi negatif terhadap PDB, dengan pertumbuhan negatif sebesar 1,23% secara tahunan. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025 tercatat sebesar 4,87%, jika dibandingkan dengan kuartal I/2024.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.