PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengungkapkan bahwa gangguan pada server jaringan yang menyebabkan downtime dapat berdampak negatif pada hubungan perusahaan, khususnya yang beroperasi di sektor e-commerce, dengan para pelanggan. Dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta pada hari Kamis, dijelaskan bahwa downtime merupakan masalah serius yang dapat memengaruhi kepercayaan pelanggan, pendapatan, dan kelancaran operasional perusahaan. Kondisi downtime dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan bagi perusahaan, serta menghambat dan memengaruhi kepercayaan pelanggan. Di sektor e-commerce, ketika platform tidak dapat diakses, pelanggan tidak dapat melakukan transaksi, yang secara langsung akan mengurangi potensi pendapatan. Penjualan yang hilang akibat periode downtime sering kali tidak dapat sepenuhnya dipulihkan. Situasi serupa juga dapat dialami oleh perusahaan di sektor jasa keuangan, di mana selama downtime, layanan seperti transfer, pembayaran, atau perdagangan saham yang dilakukan oleh pelanggan terhenti. Sangat tidak diinginkan jika pelanggan perusahaan tersebut merasa frustrasi karena tidak dapat menyelesaikan transaksi atau melacak pesanan mereka. Demikian pula, pelanggan di perusahaan jasa keuangan dapat merasa kesal karena tidak dapat mengakses dana atau menyelesaikan transaksi penting, yang dapat memicu kepanikan dan menurunkan tingkat kepercayaan mereka terhadap perusahaan tersebut. Dalam beberapa kasus, downtime dapat disertai dengan serangan siber atau kehilangan data. Keadaan ini dapat memperburuk situasi dan memerlukan investasi yang signifikan untuk penanganan serta audit sistem. Selain itu, perusahaan yang beroperasi di bidang e-commerce akan mengalami kerugian operasional akibat gangguan pada inventaris, sistem pembayaran, dan logistik. Pengiriman barang mungkin mengalami keterlambatan, yang dapat berdampak negatif pada hubungan perusahaan dengan pelanggan serta mitra logistik. Untuk mengatasi masalah ini, Telkom Indonesia telah menciptakan sebuah server jaringan yang dikenal sebagai Netmonk, yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengoptimalkan operasional bisnis dan meningkatkan reputasi mereka. "Dengan memanfaatkan teknologi AI dan analitik prediktif yang ditawarkan oleh Netmonk, kami mendukung perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional jaringan mereka. Solusi ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil langkah proaktif dalam menjaga stabilitas jaringan dan meminimalkan waktu henti, sehingga bisnis dapat beroperasi tanpa gangguan," jelas EVP Digital Business & Technology Telkom, Komang Budi Aryasa. Netmonk, melalui layanan Netmonk Prime, menyediakan wawasan berharga melalui laporan kinerja jaringan yang dapat dijadikan dasar bagi perusahaan dalam mengambil keputusan strategis. Laporan tersebut disajikan dalam bentuk data dan analitik secara real-time, yang memungkinkan pemantauan dan penyelesaian masalah sebelum munculnya gangguan. Dengan fitur deteksi anomali yang canggih, Netmonk dapat mengirimkan peringatan kepada server, sehingga perusahaan dapat mencegah masalah kecil berkembang menjadi gangguan yang lebih serius. Kinerja jaringan menjadi faktor penting bagi operasional perusahaan di berbagai sektor; jika jaringan mengalami keterlambatan atau downtime, hal ini dapat berdampak negatif pada reputasi bisnis.