Dok. Pribadi

Andika Menetapkan Pariwisata Kabupaten Serang Sebagai Destinasi Nasional Dan Internasional

Selasa, 08 Okt 2024

Calon Bupati Serang, Andika Hazrumy, menetapkan target agar sektor pariwisata di Kabupaten Serang dapat menjadi tujuan wisata yang dikenal di tingkat nasional maupun internasional. Andika menilai bahwa Kabupaten Serang memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan pariwisata. Ia menyoroti kawasan wisata pantai Anyer sebagai salah satu aset berharga yang dimiliki oleh Kabupaten Serang.

Pernyataan tersebut disampaikan Andika setelah melakukan pertemuan dengan masyarakat di Desa Mekarsari, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, pada hari Senin, 7 Oktober 2024. "Siapa yang tidak mengenal Anyer? Ini adalah aset kita. Pariwisata Kabupaten Serang harus menjadi destinasi wisata yang diakui secara nasional dan internasional," ungkap Andika.

Program pengembangan pariwisata di Kabupaten Serang, sebagaimana disampaikan oleh Andika, telah diintegrasikan ke dalam visi dan misi yang disusun bersama pasangannya, Calon Wakil Bupati Serang, Nanang Supriatna.

Penataan pariwisata, menurutnya, tercantum dalam misi ketiga yang secara keseluruhan berbunyi mewujudkan penataan ruang yang berwawasan lingkungan melalui peningkatan sarana prasarana dan permukiman serta penguatan sektor pertanian, wilayah pesisir, pariwisata, dan perdagangan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.

Andika menjelaskan bahwa untuk merealisasikan misi di sektor pariwisata ini, akan dilakukan standarisasi tarif dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui regulasi dari pemerintah daerah. Selanjutnya, akan dilakukan pengelolaan daya tarik wisata, pengelolaan destinasi pariwisata di tingkat kabupaten, pengelolaan kawasan strategis pariwisata kabupaten, serta penetapan tanda daftar usaha pariwisata.

Andika juga mengungkapkan rencananya untuk mempromosikan pariwisata baik di dalam maupun luar negeri terkait daya tarik, destinasi, dan kawasan strategis pariwisata tersebut. "Kami akan fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mulai dari tingkat dasar," ujarnya.

Dia memberikan contoh bahwa kawasan wisata pantai Anyer seharusnya dapat meningkatkan lama tinggal (length of stay/LoS) wisatawannya menjadi 2,5 hari. Menurutnya, pengembangan elemen atraksi pariwisata, seperti pertunjukan tari kecak di Bali, dapat menjadi salah satu strategi untuk mencapai tujuan tersebut. "Di Bali, wisatawan rela menunggu untuk menyaksikan tari kecak," tambahnya.

Dalam dunia promosi pariwisata, terdapat istilah 3A, yaitu aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. Dalam konteks pariwisata di Kabupaten Serang, khususnya di kawasan Anyer dan sekitarnya, aspek aksesibilitas dinilai sudah memadai dengan adanya jalan-jalan akses yang telah diperbaiki dan dibeton.

"Sudah tidak ada lagi kendala bagi wisatawan dari mana pun untuk mengakses Anyer, baik melalui jalan utama maupun jalan alternatif, semuanya sudah dalam kondisi beton dan saat ini terus dilakukan pelebaran," jelas Andika.

Unsur amenitas atau fasilitas pendukung pariwisata di luar akomodasi, menurut Andika, dapat berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung. "Melihat rumus ini, satu aspek yang belum dioptimalkan adalah unsur atraksi," ujarnya.

Andika menegaskan bahwa potensi pariwisata di Kabupaten Serang sangat beragam, mencakup wisata alam seperti pantai, laut, gunung, curug, serta wisata ziarah atau religi. "Dengan pengembangan yang tepat, saya yakin pariwisata di sini dapat berkembang pesat seperti di daerah lain yang telah maju," tambahnya.

Andika menjelaskan bahwa berbagai upaya pengembangan pariwisata telah dilakukannya selama menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi Gubernur Banten Wahidin Halim pada periode 2017-2022.

Dia menyoroti revitalisasi beberapa destinasi wisata ziarah, khususnya di kawasan Kesultanan Banten atau Banten Lama, sebagai salah satu langkah penting dalam pengembangan pariwisata yang dilakukannya. Andika menyatakan bahwa selama puluhan tahun, kawasan Banten Lama tidak terawat, meskipun memiliki reputasi sebagai salah satu tempat bersejarah yang pernah menjadi pusat peradaban yang maju.

"Banten Lama seolah terabaikan. Meskipun dikunjungi oleh 10 ribu orang setiap harinya, hal itu tidak memberikan dampak signifikan bagi daerah dan masyarakatnya," ungkap Andika.

Menyadari potensi besar yang dimiliki Banten Lama, Pemerintah Provinsi Banten pada saat itu memutuskan untuk melakukan revitalisasi, tidak hanya pada destinasi ziarah dan sejarah, tetapi juga pada sistem pengelolaannya.

"Alhamdulillah, saat ini kawasan tersebut telah tertata dengan baik dan rapi, sehingga lebih layak untuk dikunjungi wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah," tutup Andika.



Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.