Gambar: Shutterstock

PT Aneka Tambang (ANTM) Berhasil Meraih Laba Sebesar Rp1,51 Triliun Selama Semester I Tahun 2024

Selasa, 30 Jul 2024

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yang merupakan bagian dari PT Mineral Industri Indonesia Persero atau MIND ID – BUMN Holding Industri Pertambangan, telah mengumumkan hasil kinerja keuangannya yang positif untuk enam bulan pertama tahun 2024, yaitu dari Januari hingga Juni 2024. Berdasarkan informasi dari situs resminya, ANTM menyatakan bahwa meskipun menghadapi tantangan geopolitik dan ekonomi global serta fluktuasi harga komoditas, perusahaan ini berhasil mempertahankan volume produksi dan penjualan pada tingkat yang optimal.

Kinerja keuangan positif ANTM terlihat dari laba yang diperoleh pada semester pertama tahun ini, yang mencapai Rp1,51 triliun. Hasil ini didorong oleh produksi dan penjualan komoditas utama yang kuat, serta pengendalian biaya yang efisien, sehingga menghasilkan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp2,42 triliun.

Selama semester I 2024, ANTM melaporkan laba kotor sebesar Rp2 triliun, dengan laba usaha yang tercatat sebesar Rp532 miliar. Efisiensi dalam pengelolaan beban usaha terlihat dari pengeluaran yang mencapai Rp1,47 triliun, mengalami penurunan sebesar 23% dibandingkan dengan semester I 2023 yang mencapai Rp1,91 triliun.

Dalam hal manajemen portofolio dan navigasi keuangan yang efektif, telah terjadi peningkatan signifikan dalam penghasilan lain-lain sebesar 721% atau sebesar Rp1,12 triliun, dari capaian pada semester I 2023 sebesar Rp136,11 miliar. Pada 1H24, laba bersih per saham dasar ANTM mencapai Rp64,52 per saham dasar.

Dari segi posisi keuangan Perusahaan, pada semester I 2024 ANTM mencatatkan nilai aset konsolidasian sebesar Rp39,18 triliun, naik 8% dari nilai aset pada 1H23 sebesar Rp36,37 triliun. Nilai ekuitas konsolidasian ANTM pada semester I 2024, mencapai Rp29,69 triliun, meningkat 25% dari nilai ekuitas pada 1H23 sebesar Rp23,68 triliun.

Di sisi lain, pada semester I 2024 total liabilitas ANTAM mencapai Rp9,49 triliun, turun 25% dari nilai liabilitas pada semester I 2023 sebesar Rp12,69 triliun. Saldo kas dan setara kas pada akhir periode semester I 2024, mencapai Rp8,75 triliun, tumbuh 33% dari posisi pada akhir periode semester I 2023 sebesar Rp6,58 triliun, menunjukkan kesehatan likuiditas perusahaan yang solid, manajemen kas yang efektif, dan kapasitas untuk investasi.

Komoditas ANTAM Semester I 2024

ANTM berhasil mengatasi kendala perizinan dengan strategi adaptif, mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 7% menjadi Rp23,19 triliun dibandingkan dengan periode semester I 2023. Penjualan bersih domestik menyumbang sebesar 91% dari total penjualan bersih ANTM periode tersebut, mencapai Rp21,12 triliun.

Manajemen ANTM menyampaikan bahwa strategi Perusahaan untuk memperkuat basis pelanggan domestik telah berhasil. Posisi di pasar domestik diperkuat melalui produk emas yang berkontribusi sebesar 81% terhadap total penjualan ANTM, mencapai Rp18,83 triliun, meningkat 42% dari periode 1H23.

ANTAM mencatatkan total volume produksi logam emas sebesar 439 kg (14.114 troy oz.) dari tambang Perusahaan pada semester I 2024. Keberhasilan Perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar dan strategi pemasaran efektif berkontribusi pada peningkatan penjualan sebesar 18% menjadi 15.969 kg (513.415 troy oz.) dibandingkan dengan periode 1H23.

ANTM melalui UBPP Logam Mulia merupakan satu-satunya pabrik pemurnian emas di Indonesia yang memiliki akreditasi Good Delivery List Refiner di London Bullion Market Association (LBMA). Untuk mempermudah akses pelanggan terhadap produk Logam Mulia, ANTM menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com serta melalui platform marketplace Tokopedia (akun Butik Emas Antam Official), Shopee (akun Butik Emas Antam Official Shop), Blibli (akun Butik Emas Antam Official Store) dan TikTok Shop (akun @butikemasantamofficial) selain layanan pembelian offline pada jaringan Butik Emas Logam Mulia ANTAM yang tersebar di 12 kota besar di Indonesia.

Kontribusi penjualan Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) pada 1H24 dengan proporsi 15% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp3,50 triliun. Kinerja penjualan Segmen Nikel dipengaruhi secara substansial oleh tantangan perizinan yang terjadi diawal tahun 2024 sehingga berdampak pada penjualan. Sepanjang 1H24, volume produksi feronikel ANTAM mencapai 10.169 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel sepanjang 1H24 mencapai 6.778 TNi. Sementara itu untuk produk bijih nikel, volume produksi bijih nikel konsolidasian ANTAM mencapai 4,19 juta wet metric ton (wmt), dengan capaian volume penjualan bijih nikel konsolidasian ANTAM pada 1H24 tercatat sebesar 3,36 juta wmt.

Pada 1H24, kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina dengan proporsi 3% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp725 miliar. Sepanjang 1H24 ANTAM mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CG

Pengembangan Hilirisasi ANTAM

Dalam rangka memenuhi komitmen untuk fokus pada penyelesaian proyek strategis Perusahaan pada tahun 2024, ANTM sedang mengembangkan berbagai opsi untuk melanjutkan proses commissioning di Pabrik Feronikel Haltim yang terletak di Maluku Utara, guna memastikan kestabilan dalam proses produksi sebelum memasuki fase operasi komersial. Terkait dengan Proyek Kerjasama Pengembangan Ekosistem Baterai EV di Indonesia, ANTM bersama mitra strategisnya berkomitmen untuk mempercepat pencapaian milestone sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Perusahaan pada tahun 2024.

Lebih lanjut, sebagai bagian dari komitmen hilirisasi pada komoditas nikel, pada tanggal 3 Mei 2024, anak perusahaan ANTAM, PT Gag Nikel (PT GN), telah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement dengan Newton International Investment Pte Ltd. (Newton), yang merupakan anak perusahaan yang berada di bawah kendali Tsingshan Group. Kesepakatan ini mencakup potensi rangkaian transaksi, termasuk pembelian sebagian kepemilikan saham yang dimiliki oleh Newton pada salah satu anak perusahaannya yang bergerak di bidang pengolahan bijih nikel. Rangkaian transaksi ini akan mulai berlaku efektif setelah kepemilikan saham Newton pada anak perusahaannya dialihkan kepada PT GN pada saat penyelesaian transaksi. Kerjasama ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan bagi Perusahaan.

Dalam konteks pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, Perusahaan sedang fokus pada penyelesaian pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bersama PT Indonesia Asahan Aluminium dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton SGAR per tahun. Hingga Juni 2024, progres konstruksi pabrik SGAR telah mencapai 89%.

Sementara itu, saham ANTM pada perdagangan hari ini, Senin (29/7/2024) pukul 10.14 WIB, mengalami kenaikan 30 poin atau 2,32% menjadi Rp1.325.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.