Wali Kota Palu diwakili oleh Asisten bidang Administrasi Perekonomian Setda Kota Palu, dr. Husaema, MM., M.Kes, menghadiri Seminar Daerah dalam rangka memperingati Hari Jalan 2024, yang berlangsung pada Kamis (12/12/2024) di Best Western Coco Palu. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah. Seminar yang mengusung tema “Konektivitas Tanpa Hambatan untuk Pembangunan Sulawesi Tengah yang Tangguh dan Berkelanjutan” dibuka oleh Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan, Maulidya Indah Junica. Maulidya menyatakan bahwa konektivitas merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat. Namun, mengingat Indonesia terletak di wilayah tektonik aktif yang dilalui oleh empat lempeng besar, terdapat tantangan dalam menjaga konektivitas tersebut, terutama terkait dengan bencana alam. “Gempa Palu 2018 yang disebabkan oleh pergerakan Sesar Palu Koro merupakan salah satu bencana besar di Indonesia. Gempa berkekuatan 7,4 SR ini mengakibatkan tsunami, likuifaksi, dan longsor di beberapa daerah seperti Balaroa, Petobo, Jono Oge, dan Sibalaya. Peristiwa ini memberikan pelajaran berharga dan pengetahuan baru yang dapat kita manfaatkan untuk manajemen risiko bencana di masa mendatang,” ungkap Maulidya. Pengetahuan baru ini akan sangat bermanfaat dalam pembaruan Standar Perencanaan Bangunan Gedung dengan mempertimbangkan gaya-gaya arah vertikal yang muncul akibat gempa. Selain itu, melalui kejadian Gempa Palu 2018, Peta Risiko Kegempaan dapat digunakan untuk memetakan Sesar Aktif Palu Koro yang membentang sekitar 60 km dari Teluk Palu hingga Kabupaten Sigi. Untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Sulawesi Tengah, Kementerian Pekerjaan Umum bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) serta Bank Dunia melalui program Infrastructure Reconstruction Sector Loan in Central Sulawesi (IRSL). Terdapat 39 paket pekerjaan yang direncanakan berlangsung dari tahun 2020 hingga 2026. Dari jumlah tersebut, 15 paket dikelola oleh BPJN Sulteng, yang mencakup pembangunan jalan nasional, provinsi, kota, dan kabupaten. Hingga saat ini, 9 paket telah selesai dilaksanakan, sementara 6 paket lainnya masih dalam proses hingga tahun 2026. “Di antara proyek tersebut adalah rekonstruksi dan penanganan Tanggul Jalan Cumi-Cumi sepanjang 1,4 km, yang dirancang untuk terhubung dengan Jembatan Palu 4 yang dibiayai melalui hibah JICA. Proyek ini menerapkan teknologi modern untuk mengurangi dampak tsunami, seperti jalan yang ditinggikan dan perlindungan dasar tanggul,” jelas Maulidya. Seminar ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, asosiasi profesi, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dan jembatan di Sulawesi Tengah. Acara seminar juga menekankan pentingnya konektivitas yang berkelanjutan, disertai dengan upaya mitigasi bencana untuk mendukung ketahanan pangan, energi, dan perlindungan terhadap potensi bencana. Dalam kesempatan ini, turut hadir Kasatgas Bencana Kementerian PUPR di Sulteng, Arie Setiadi Moerwanto, serta Direktur Pembangunan Jalan, Wida Nurfaida.