Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya akan melaksanakan program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di 1.183 lokasi dengan total anggaran sebesar Rp 473,2 miliar pada Tahun Anggaran 2024. Program ini direncanakan akan dilaksanakan di 36 provinsi dan diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 11.829 orang. Salah satu lokasi pelaksanaan Pamsimas pada TA 2024 adalah Desa Cipawon di Purbalingga, dengan target pemanfaatan sebanyak 165 Kepala Keluarga (KK). Lingkup pekerjaan di lokasi ini mencakup pembangunan bangunan penangkar air, tower reservoir dengan kapasitas 22 meter kubik, sambungan rumah sebanyak 160 unit, pipa transmisi, serta pelatihan untuk masyarakat. Selain itu, di Desa Tabuan Asri, Sumatera Selatan, program ini menargetkan 128 KK sebagai pemanfaat. Di lokasi ini, pekerjaan yang akan dilakukan meliputi pembangunan sumur bor, reservoir, 80 sambungan rumah, jaringan pipa distribusi, serta pelatihan masyarakat dan promosi kesehatan. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta Rencana Strategis (Rensra) Kementerian PUPR untuk periode 2020-2024, salah satu tujuan dari pembangunan infrastruktur permukiman adalah untuk meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang memenuhi standar kelayakan dan keamanan. Pamsimas adalah komponen dari program penyediaan air minum. Di daerah perkotaan, terdapat Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) reguler atau Instalasi Pengolahan Air (IKK), sedangkan di pedesaan, Pamsimas telah dilaksanakan selama 15 tahun terakhir, seperti yang dijelaskan oleh Basuki dalam kutipan dari laman Kementerian PUPR pada Jumat (16/8/2024). Kegiatan Pamsimas sepenuhnya dikelola oleh masyarakat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengelolaan fasilitas yang dibangun, dengan tetap mengedepankan kearifan lokal di setiap daerah.