UNSPLASH/MANEESH SHAHANI

BUMN Danareksa Mendukung Pengembangan Pariwisata Nasional Melalui Revitalisasi

Rabu, 22 Jan 2025

PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa mengungkapkan komitmennya untuk memperkuat peran dan kontribusinya dalam mendukung program Asta Cita pemerintah, terutama dalam pengembangan sektor pariwisata nasional. Melalui PT Nindya Karya, Holding BUMN Danareksa telah menyelesaikan berbagai proyek strategis yang mengubah destinasi wisata di Indonesia menjadi daya tarik global dengan mengutamakan standar keamanan yang tinggi. Revitalisasi berbagai destinasi wisata ini tidak hanya akan meningkatkan pengalaman para wisatawan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta menjaga pelestarian budaya.

Komitmen Holding BUMN Danareksa sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia untuk meningkatkan promosi pariwisata Indonesia yang berkualitas internasional, dengan tujuan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang memberikan dampak signifikan bagi masyarakat dan negara," ungkap Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Yadi Jaya Ruchandi dalam keterangan pers, Rabu (22/1/2025).

Nindya Karya telah berhasil menyelesaikan proyek revitalisasi infrastruktur pariwisata yang menekankan pada kualitas dan keberlanjutan, yang diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata global. Beberapa revitalisasi destinasi wisata ikonik yang telah dilaksanakan oleh Nindya Karya antara lain adalah sebagai berikut. Pertama, penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi. Penataan ini mencakup Alun-Alun Merdeka, Sombu Dive, Puncak Toliamba, dan Danau Kapota, yang diharapkan dapat menjadikan Wakatobi sebagai pilihan destinasi wisata pulau bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Pertama, revitalisasi Candi Borobudur. Sebagai salah satu warisan dunia yang diakui oleh UNESCO dan simbol kebanggaan bangsa Indonesia, Candi Borobudur telah mengalami revitalisasi untuk menjaga kelestarian dan daya tariknya sebagai destinasi wisata internasional. Proses revitalisasi ini mencakup penguatan struktur bangunan, penataan area yang ramah lingkungan, serta pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan. Kedua, revitalisasi Bali Beach Convention Center. Fasilitas konvensi terbesar di Indonesia ini, yang mampu menampung hingga 5.000 orang, diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Januari 2024. Terletak di Sanur, Bali, proyek ini dirancang untuk meningkatkan daya saing Bali sebagai pusat pariwisata dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) yang berstandar internasional.

Pembangunan MICE di Labuan Bajo menjadi fokus keempat. Pendirian Golo Mori Convention Center (GMCC) semakin mengukuhkan Tana Mori di Manggarai Barat sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata yang sangat diutamakan. Selanjutnya, revitalisasi Gedung Keong Mas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berhasil menarik perhatian pengunjung dengan fasilitas modern yang menonjolkan kekayaan budaya dan alam Indonesia. Yadi menyatakan bahwa dukungan terhadap infrastruktur berkualitas akan meningkatkan aksesibilitas, kualitas layanan, serta pengalaman wisatawan yang berkunjung ke destinasi tersebut. Pengembangan infrastruktur pariwisata ini akan membuka peluang baru bagi masyarakat dan pada akhirnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Berdasarkan informasi yang dipublikasikan oleh Kementerian Pariwisata, sektor pariwisata memberikan kontribusi sebesar 4,01 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada tahun 2024. Selama periode Januari hingga Oktober 2024, sektor ini berhasil menarik 11,6 juta wisatawan asing dan 839,4 juta wisatawan domestik. Selain itu, pendapatan devisa yang diperoleh dari sektor pariwisata tercatat mencapai 12,6 miliar dollar AS.

BUMN Danareksa, yang berfokus pada transformasi dan investasi, terus berupaya menciptakan nilai di berbagai sektor yang dikelolanya, termasuk dalam bidang jasa konstruksi. Dengan keahlian dan pengalaman yang dimiliki, Nindya Karya berkomitmen untuk berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur yang modern dan ramah lingkungan, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, demikian disampaikan oleh Yadi.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.