Dari Pengalaman Budaya Hingga Gig-Tripping, Tren Pariwisata Ini Diperkirakan Akan Terus Berkembang!

Senin, 13 Jan 2025

Industri pariwisata mengalami perkembangan yang pesat sejalan dengan perubahan perilaku para wisatawan, tantangan yang dihadapi secara global, serta kemajuan dalam teknologi.

Menjelang tahun 2025, para ahli dari berbagai bidang, termasuk industri, akademisi, dan pemerintah, telah menyampaikan analisis mendalam melalui publikasi berjudul Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024/2025.

Beberapa tren utama telah diidentifikasi dan diperkirakan akan menjadi dominan dalam sektor pariwisata.

Pengalaman Budaya yang Mendalam: Imersi Budaya

Salah satu tren yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan adalah imersi budaya, yang merujuk pada pengalaman budaya yang mendalam. Sekitar 58,97% para ahli mengungkapkan bahwa wisatawan semakin berupaya untuk menemukan pengalaman yang autentik dengan budaya lokal di tempat-tempat wisata.

Mereka tidak hanya sekadar mengunjungi objek wisata, tetapi juga ingin merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat, mulai dari kuliner, upacara tradisional, hingga cara hidup yang dijalani.

Tren ini semakin diminati, terutama oleh wisatawan yang ingin menghindari turisme massal dan mencari pengalaman yang lebih personal.

Wisata Kesehatan dan Kebugaran: Penekanan pada Kesejahteraan

Tren yang diperkirakan akan terus meningkat adalah wisata kesehatan dan kebugaran. Sebanyak 56,41% ahli menyatakan bahwa wisatawan saat ini semakin memperhatikan kesehatan fisik dan mental mereka.

Pemulihan setelah pandemi mendorong orang untuk mencari aktivitas yang mendukung kesejahteraan, seperti spa, yoga, meditasi, dan berbagai perawatan kesehatan lainnya.

Destinasi yang menyediakan fasilitas kesehatan dan kebugaran dengan pemandangan alam yang menenangkan, seperti resor di pegunungan atau di tepi laut, semakin diminati oleh para wisatawan.

Wisata Ramah Lingkungan: Eco-Tourism

Kesadaran akan masalah lingkungan semakin meningkat, mendorong para pelancong untuk memilih destinasi yang mengedepankan keberlanjutan. Sekitar 46,15% pakar memperkirakan bahwa eco-tourism akan terus menjadi tren pada tahun 2025.

Wisatawan saat ini semakin cermat dalam memilih tujuan yang memperhatikan aspek pelestarian lingkungan, seperti wisata berbasis konservasi, serta lebih memilih aktivitas yang memiliki dampak minimal terhadap ekosistem.

Inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat lokal yang terlibat dalam pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan.

Aktivitas Luar Ruang dan Petualangan: Star Bathing hingga Gig-Tripping

Selain wisata alam yang ramah lingkungan, tren aktivitas luar ruang dan petualangan semakin menarik perhatian.

Kegiatan seperti star bathing (menikmati keindahan langit malam yang dipenuhi bintang) dan coolcations (liburan di lokasi sejuk seperti pegunungan atau danau) semakin diminati oleh wisatawan yang ingin merasakan ketenangan serta menikmati keindahan alam yang sulit ditemukan di tempat lain.

Indonesia, dengan kekayaan alamnya, menyediakan banyak pilihan destinasi untuk aktivitas ini, seperti dataran tinggi Dieng, Gunung Semeru, dan Kaldera Gunung Batur di Bali Utara yang merupakan bagian dari Jaringan Geopark Global UNESCO.

Selain itu, fenomena Gig-tripping, yaitu mengikuti tur artis favorit sambil menjelajahi destinasi wisata, semakin diminati oleh para penggemar musik. Wisatawan tidak hanya menikmati konser, tetapi juga memperluas pengalaman mereka dengan menjelajahi tempat-tempat baru.

Meskipun sektor pariwisata diperkirakan akan mengalami pertumbuhan, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi, seperti ketidakstabilan ekonomi global, ketidakpastian dalam geopolitik, serta peningkatan biaya akomodasi dan transportasi.

Di sisi lain, terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong pertumbuhan sektor ini, termasuk stabilitas ekonomi dalam negeri, pengembangan destinasi wisata yang berkualitas tinggi, dan strategi promosi pariwisata yang efisien.

Kerjasama antara lembaga pemerintah dan sektor swasta dalam memajukan pariwisata Indonesia akan menjadi faktor kunci keberhasilan pada tahun 2025. Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran destinasi akan mempercepat proses pemulihan dan pertumbuhan sektor ini.

Pasar Potensial Wisatawan Mancanegara

Pemetaan pasar wisatawan mancanegara sangat penting untuk pengembangan sektor pariwisata di Indonesia.

Para pakar mengidentifikasi pasar Asia Timur, khususnya Tiongkok, Jepang, dan Korea, serta pasar Asia Tenggara dan Oseania sebagai area yang masih menjadi perhatian utama.

Di samping itu, pasar baru dari Timur Tengah menunjukkan potensi yang signifikan, dengan durasi tinggal yang lebih lama dan pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasar tradisional ASEAN.

Tren pariwisata pada tahun 2025 menunjukkan bahwa industri ini akan semakin berfokus pada pengalaman yang lebih personal, sehat, ramah lingkungan, dan petualangan. Oleh karena itu, pelaku industri pariwisata perlu bersiap untuk beradaptasi dengan perubahan ini serta memanfaatkan teknologi dan kolaborasi antar lembaga untuk menghadapi tantangan yang ada.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.