Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Jawa Barat, melakukan langkah-langkah untuk memastikan kondisi pohon di jalan protokol guna mencegah terjadinya pohon tumbang saat cuaca ekstrem. Kepala Disperumkim Kota Bogor, Rr Junianti Estiningsih, menjelaskan pada hari Selasa di Kota Bogor bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan visual terhadap pohon-pohon, yang mencakup analisis pada batang, tingkat kekeringan, serta keberadaan jamur. Jika pohon menunjukkan indikasi yang memerlukan pemeriksaan lebih mendalam, Esti menyatakan bahwa alat ultrasonograf akan digunakan untuk menilai kondisi internal batang pohon. "Pemeriksaan dengan ultrasonograf hanya diterapkan pada pohon yang secara visual memerlukan analisis lebih lanjut. Alat ini memungkinkan kita untuk melihat bagian dalam batang utama pohon yang tidak dapat terdeteksi secara visual," tuturnya. Lebih lanjut, Esti menambahkan bahwa Disperumkim Kota Bogor juga memiliki Program KTP Pohon untuk pohon-pohon yang telah terdaftar. Ia menjelaskan bahwa pohon-pohon yang terdaftar dalam program ini relatif aman karena telah mendapatkan perhatian sebelumnya. Pohon-pohon yang terdaftar dalam KTP Pohon memiliki identitas dan kriteria yang berbeda. Pohon dengan KTP hijau menunjukkan kondisi kesehatan di atas 80 persen dan memiliki risiko rendah untuk tumbang. Sementara itu, pohon ber-KTP kuning memiliki kesehatan antara 50 hingga 80 persen, KTP coklat antara 30 hingga 50 persen, dan KTP merah di bawah 30 persen dengan risiko tinggi untuk tumbang. Meskipun demikian, Esti mengakui bahwa dalam kondisi cuaca ekstrem, sulit untuk memprediksi pohon mana yang berisiko tumbang. Pohon yang tampak sehat atau ber-KTP hijau pun dapat tumbang akibat kekuatan angin dan faktor lainnya. "Ada juga pohon yang belum terdaftar secara penuh dalam KTP Pohon karena dari segi umur, ukuran diameter batang, dan karakteristik fisik lainnya, belum menunjukkan perlunya pemeriksaan dengan alat," kata Esti. Sebagai upaya pencegahan tambahan, Esti menyatakan bahwa Disperumkim juga melaksanakan pemangkasan secara berkala pada cabang-cabang pohon untuk menghindari patahan dahan yang tidak dapat diatasi dengan alat. Program ini merupakan bagian dari pemeliharaan dan perawatan yang secara konsisten dilakukan oleh Disperumkim. Dalam hal terjadinya bencana pohon tumbang, Esti menjelaskan bahwa Disperumkim memiliki koneksi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Bogor.